Penjelasan Singkat Tentang Jenis Cendol Yang Biasa Digunakan Pada Minuman Tradisional
Cendol merupakan salah satu bahan untuk minuman tradisional yang begitu terkenal di Pulau Jawa. Bahkan saat ini sering dijadikan sebuah selingan dalam lagu. Minuman ini memiliki dua nama yang banyak orang ketahui, yaitu minuman cendol dan juga dawet. Nama cendol digunakan untuk sebutan minuman ini di daerah Jawa Barat. Sedangkan untuk di daerah Jawa Tengah dan Timur, namanya adalah dawet. Namun, banyak juga orang di Jawa Tengah yang menggunakan nama “cendol” untuk menyebut butiran-butiran yang terbuat dari tepung beras, ketan, tapioka, dan mungkin juga sagu sebagai cendol. Dan ketika dimasukkan dalam santan dan diberi pemanis buah merah disebut dengan dawet. Jenis bahan yang digunakan untuk membuat cendol ini pula yang kemudian menjadi nama-nama dari jenis cendol yang biasa digunakan pada minuman tradisional ini. Untuk menambah tampilan cendol agar lebih menarik, maka pembuatnya biasa menambahkan warna baik dari pewarna alami makanan ataupun buatan yang tentunya harus aman untuk dikonsumsi.
Minuman cendol atau dawet sering nikmat untuk dikonsumsi dalam keadaan hangat ataupun dingin (diberi es). Untuk menikmati minuman ini uang yang diperlukan untuk membelinya tidaklah banyak atau bisa dikatakan jika minuman ini terjangkau. Sepengetahuan penulis minuman cendol atau dawet bisa dibeli dengan harga dibawah Rp. 10.000,- untuk tiap porsinya yang biasanya berupa satu gelas besar. Rasa yang nikmat dan harga yang terjangkau pula yang menjadikan dawet sebagai salah satu minuman tradisional yang masih eksis hingga saat ini. Apalagi ketika tiba bulan Ramadhan, minuman ini menjadi salah satu primadona yang banyak dicari sebagai minuman untuk berbuka puasa.
Demikian penjelasan singkat tentang “Jenis Cendol Yang Biasa Digunakan Pada Minuman Tradisional“. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi !
​Referensi :
Wikipedia. “Es cendol”. https://id.wikipedia.org/wiki/Es_cendol (Diakses 28 Maret 2020).