Kina dikenal sebagai tanaman dataran tinggi yang diambil serta dimanfatkan kulit kayunya. Kulit kayu tanaman kina dikenal memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai obat, bahan pembuat kosmetik, rempah, hingga pestisida alami. Melihat banyaknya manfaat dari kulit kayu kina, tidak mengherankan jika harganya mahal. Kina adalah tanaman dataran tinggi ini memang kurang dikenal oleh Orang Indonesia. Hal ini karena ia bukan tumbuhan asli Indonesia. Kina di induksi dari Amerika Selatan.
Info Terkait Kulit Kayu Kina Yang Memiliki Banyak Manfaat Dan Dihargai Mahal

Kina merupakan sebutan untuk sejumlah tanaman dari genus Cinchona. Ada sekitar 25 spesies tanaman kina di Dunia. Spesies terbesar dari tanaman kina dapat mencapai tinggi 15 meter. Mereka adalah flora atau tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Pegunungan Andes, Amerika Selatan (meliputi Venezuela, Columbia, Equador, Peru, serta Bolivia).
Kriteria ideal untuk pertanian kina adalah wilayah dataran tinggi sekitar 800-3.000 mdpl, suhu berkisar diangka 13,5-21°C dengan kelembaban 68-97%. Curah hujannya diangka 2.000-3.000 mm/tahun. Untuk jenis tanahnya adalah tanah gembur dengan banyak unsur hara serta pH diangka 4,6-6,5. Tanaman ini juga tidak menyukai sinar matahari yang terik.
Diantara banyaknya spesies tanaman kina, hanya sebagian kecil yang terdapat di Indonesia dan menjadi tanaman pertanian. Tiga spesies tanaman kina yang banyak ditanam di Indonesia adalah Cinchona succirubra(C, pubescens), Cinchona calisaya, serta Cinchona ledgeriana. Ketiganya diambil kulit kayunya untuk dimanfaatkan dalam berbagai kepentingan, seperti obat, bahan kosmetik, pestisida, hingga campuran dalam minuman serta makanan.
Panen kulit kayu kina dilakukan dalam dua tahap. Pertama adalah pemanenan skala kecil dengan memotong cabang serta ranting-ranting tanaman. Ini dilakukan saat tanaman berusia sekitar 6-7 tahun. Kemudian untuk pemanenan yang kedua dilakukan ketika tanaman berusia diatas 9 tahun. Untuk panen yang kedua ini dilakukan dengan menebang tanaman. Sehingga ini bisa dikatakan sebagai panen besar pada tanaman kina.
Dalam kulit kayu kina terdapat kinine yang dimanfaatkan untuk obat malaria, serta kinidine yang dijadikan sebagai obat untuk penyakit jantung. Kedua zat ini tergolong dalam alkaloid. Kinine (quinine), selain dapat digunakan untuk obat malaria juga bisa dijadikan dalam industri, seperti sampo, minyak rambut, racun serangga (insektisida) alami, preparasi logam dan masih banyak lagi yang lainnya. Kulit dari tanaman ini juga dijadikan sebagai obat dari beberapa penyakit, diantaranya flu, diare, obat anti kejang otot, disentri, tonik.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Jangan Heran Jika Harganya Mahal, Sebab Kulit Kayu Kina Dikenal Memiliki Banyak Manfaat“. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi yang penulis ketahui. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian (BALITBANG) Kementerian Pertanian Indonesia. “Tahukan Anda: Kina, Tanaman Multi Manfaat”. https://www.litbang.pertanian.go.id/tahukah-anda/78/ (diakses 08 Februari 2022).
Dinas Pertanian (DISTAN) Daerah Istimewa Yogyakarta. “Kina (Cinchona spp.)”. https://distan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/tanaman_obat/kina.pdf
Dinas Perkebunan Jawa Barat (DISBUN). “Kina”. http://disbun.jabarprov.go.id/page/view/68-id-kina
Wikipedia. “Cinchona”. https://id.wikipedia.org/wiki/Cinchona