Jamur kuping adalah sebutan untuk beberapa jenis jamur pangan yang mempunyai bentuk payung seperti daun telinga. Jamur kuping sering tumbuh secara alami di batang pohon berkayu yang telah lapuk atau mati. Memang bagi masyarakat Indonesia, jamur kuping ini tidak begitu dikenal sebagai jamur pangan. Ia masih kalah terkenal dari jamur tiram, serta jamur merang. Jamur kuping juga mempunyai rasa yang enak ketika diolah menjadi masakan. Bahkan jamur kuping yang dikenal mempunyai tekstur kenyal ini menurut penulis mirip tekstur dengan daging. Selain rasa yang lezat, jamur kuping juga memiliki banyak kandungan gizi. Untuk lebih mengenal tentang jamur kuping, baca pada tulisan dibawah.
Info Tentang Jamur Kuping, Jenis Jamur Pangan Yang Mempunyai Rasa Lezat Saat Diolah Menjadi Masakan
Jamur kuping merupakan sebutan untuk beberapa jamur dengan bentuk payung yang lemas, bergelombang, serta tipis seperti daun telinga. Apalagi untuk jenis jamur kuping merah, bentuk dan warnanya mendekati rupa dari daun telinga manusia. Sebutan jamur kuping ini tidak hanya untuk satu spesies saja, melainkan tiga spesies jamur. Ketiga jamur kuping ini juga bukan berasal dari satu marga atau genus, tapi dua genus, yaitu genus Auricularia dari familia Auriculariaceae, dan genus Tremella dari familia Tremellaceae. Ketiga jenis jamur kuping tersebut adalah jamur kuping merah (Auricularia auricularia), jamur kuping putih (Tremella fuciformis), serta jamur kuping hitam (Auricularia polytricha).
Jamur kuping biasa hidup secara alami dengan menempel pada batang tanaman berkayu. Kayu yang digunakan untuk ia hidup mulai dari tanaman yang masih hidup namun dengan batang yang lapuk sebagian, hingga batang dari tanaman yang telah mati. Dan batang tanaman yang telah mati menjadi yang paling sering ditemui sebagai tempat hidup dari jamur kuping. Faktor pendukung dari jamur kuping agar hidup secara alami dibatang tanaman berkayu yang lapuk atau mati adalah kayu yang basah serta udara yang lembab. Karena mempunyai nilai ekonomis yang bagus, jamur kuping kini juga telah banyak dibudidayakan oleh manusia.
Jamur kuping juga mempunyai kandungan hidrasin yang bersifat racun dan berbahaya jika tidak diolah dengan benar. Dan sangat tidak boleh untuk dimakan dalam keadaan mentah. Untuk menghilangkan kandungan racun dari jamur kuping, salah satu cara yang digunakan adalah merebusnya dahulu hingga air mendidih, lalu dibuang airnya dan dicuci dengan air bersih dan mengalir. Setelah proses pengolahan dan menghilangkan kandungan zat yang beracun tersebut, jamur baru bisa dimasak untuk kemudian di makan
Jamur kuping mempunyai tekstur yang kenyal dan sedikit alot layaknya daging. Karenanya, ia bisa digunakan sebagai pengganti daging pada menu bakso, mie, pepes, dan lain sebagainya. Tidak hanya rasa yang lezat ketika diolah menjadi masakan, jamur kuping juga mempunyai kandungan gizi yang banyak dan tentunya bermanfaat bagi tubuh manusia. Beberapa kandungan gizi yang terdapat pada jamur kuping diantaranya: karbohidrat, protein, serat, kalsium, vitamin B1 (thiamine), vitamin B2 (niacin), Vitamin C, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jamur kuping mempunyai siklus hidup seperti jenis jamur pada umumnya, yaitu dimulai dengan masa pertumbuhan dari spora menjadi kecambah. Kemudian berlanjut hingga pertumbuhan miselinium primer, lalu sekunder, hingga fase primordial atau jamur dewasa. Pada fase primordial ini, jamur kuping akan menghasilkan spora dari buah jamur atau payung jamur yang lebar.
Selain berkembang-biak lewat spora, jamur-jamur kuping juga bisa berkembang-biak lewat tunas. Tunas jamur kuping muncul dari individu jamur yang telah tua. Rumpun dari jamur kuping juga sering tumbuh mengelilingi batang dari tanaman berkayu yang menjadi tempat ia hidup.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Jamur Kuping, Jenis Jamur Pangan Yang Sering Tumbuh Di Batang Pohon Berkayu”.Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. “Mari Mengenal Lebih Dekat Jamur Kuping”. http://ksdae.menlhk.go.id/info/5030/mari-kenali-lebih-dekat-jamur-kuping.html (diakses 15 Mei 2022).
Wikipedia. “Jamur Kuping”. https://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_kuping
“Jamur Kuping Hitam”. https://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_kuping_hitam
“Jamur Kuping Merah”. https://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_kuping_merah
“Jamur Kuping Putih”. https://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_kuping_putih