JALAK SUREN, SI BURUNG KICAU BERSUARA MERDU DENGAN VOLUME KERAS YANG MEMILIKI BULU BERWARNA HITAM DAN PUTIH

Burung Jalak Suren Bersuara Merdu Dengan Volume Keras

Ada banyak jenis burung bermarga jalak atau Sturnus di Indonesia. Ada memiliki nama jalak, ada pula yang tidak biasa disebut sebagai jalak, meski masih dalam satu marga. Burung-burung jalak ini dikenal memiliki suara yang merdu dan juga keras. Beberapa dari mereka juga memiliki kemampuan untuk menirukan suara burung atau hewan lainnya. Burung jalak suren menjadi salah satu burung dari marga jalak yang dikenal bersuara merdu dan dengan volume yang keras.

Info Tentang Burung Jalak Suren Yang Bersuara Merdu Dengan Volume Keras

Burung Jalak Suren Bersuara Merdu Dengan Volume Keras
Sumber Gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Jalak_suren

Jalak suren atau jalak uren merupakan spesies burung berkicau dengan ukuran tubuh sedang yang berasal dari marga atau suku burung jalak (Sturnus), suku Sturnidae. Nama ilmiah dari burung jalak adalah Sturnus contra. Burung ini awalnya ditemukan di Anak Benua India serta Asia Tenggara, termasuk juga di Jawa, Sumatera dan Bali, Indonesia.

Habitat alami dari burung ini adalah hutan-hutan di dataran rendah. Ia menyukai area hutan terbukau yang memiliki pohon besar dan tinggi serta gelagah. Burung ini tergolong burung kicau yang bersuara merdu dan keras. Saat pagi atau senja, ia sering berkicau dengan suara keras. Burung jalak suren juga termasuk burung yang pandai untuk menirukan suara burung lain, bahkan juga hewan lainnya. Seperti halnya jalak kerbau, jalak putih dan jalak Bali, si burung jalak suren juga omnivora. Ia dapat memakan buah-buahan, biji-bijian, serangga, ikan, udang, krustasea kecil, cacing tanah, dll. Dalam beraktivitas, mereka sering berkoloni, baik itu saat mencari makan atau ketika tidur.

Di dunia, terdapat 5 subspesies dari burung jalak uren diantaranya:

  1. Sturnus contra contra. Subspesies ini ditemukan di sepanjang sunga Ganga – Andhra Pradesh, India bagian tengah dan utara, Hyderabad diselatan, dan timur di Assam. Terdapat pula di Bangladesh dan Nepal.
  2. Sturnus contra contra, wilayah persebarannya di India timur laut, mulai dari Sadiya ke tirap dan bukit naga, serta Assam utara.
  3. Sturnus contra floweri, tersebar di Thailand, Laos, Kamboja.
  4. Sturnus contra jalla di Sumatera, Jawa dan Bali.
  5. Dan Sturnus contra superciliaris yang wilayah persebarannya di Myanmar hingga Yunnan (Tiongkok).

Perbedaan dari kelima subspesies ini terdapat pada karakteristik fisiknya, seperti kelopak mata, dan variasi warna bulunya. Untuk bentuk fisik dan rupa yang lainnya relatif sama.



Karakteristik Fisik Burung Jalak Suren

Burung jalak suren tergolong sebagai burung dengan ukuran tubuh sedang. Panjang tubuhnya mirip dengan burung jalak bali atau jalak kerbau, dimana si dewasa memiliki panjang tubuh antara 20-25 cm (diukur dari paruh hingga ekor). Untuk berat badannya, antara 75-100 gram. Iris mata berwarna abu-abu, paruh berwarna kemerahan dengan ujung berwarna merah muda putih, kaki kuning-merah muda. Disekitar mata atau kelopak mata si burung jalak suren berwarna kuning tua hinga jingga.

Warna bulu dari burung jalak suren adalah kombinasi antara hitam dan putih. Warna putih terdapat di dada hingga ke tungir, sekitar mata dan sedikit di bagian sayap. Kemudian untuk warna hitam terdapat disebagian besar kepala, sayap, punggung, serta ekor. Warna bulu dari burung jantan dan betina tidaklah berbeda. Namun, pada burung jalak suren jantan, warna bulunya berkilau dan untuk si betinanya kusam. Burung ini termasuk burung dengan kecepatan terbang sedang, ia memiliki sayap yang agak bulat. Cara terbang dari burung ini mirip seperti kupu-kupu. Burung betina dapat menghasilkan telur hingga 3 butir setiap kali masa reproduksi. Waktu mengerami telur dibawah 21 hari. Dan mereka akan bersarang dilubang pohon, pelepah tanaman, hingga ranting tanaman.

Dari segi ukuran tubuhnya, burung jantan memiliki tubuh yang besar dan panjang dengan tubuh ramping. Gerak tubuh dari si burung jantan juga lebih lincah serta agresif daripada si burung betina. Untuk si burung betina, ukuran tubunya lebih kecil dan pendek daripada si jantan dengan tubuh yang agak membulat. Warna-warna pada bulu, paruh, kaki, kulit sekitar mata si burung jantan terkesan lebih kusam daripada si burung betina. Kemudian untuk gerakan dan sifatnya, betina lebih kalem. Namun ketika saat mengerami telur bisa lebih agresif.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Jalak Suren, Si Burung Kicau Bersuara Merdu Dengan Volume Keras Yang Memiliki Bulu Berwarna Hitam Dan Putih”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Wikipedia. “Jalak Suren”. https://id.wikipedia.org/wiki/Jalak_suren (diakses 28 Maret 2022).