Info Tentang Ikan Pasa
Ikan pasa, simancun, atau cawing hidung (Schismatorhynchos heterorhynchos, Bleeker 1854) adalah spesies ikan air tawar dari marga Schismatorhynchos, suku atau famili Cyprinidae. Habitat dari ikan pasa adalah sungai berarus dan juga rawa. Sebaran alami dari spesies ikan ini adalah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Ikan pasa yang dulu dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai ikan konsumsi ini telah beralih fungsi menjadi ikan hias. Peralihan pemanfaatan ikan ini karena ia bukanlah ikan favorit untuk dikonsumsi. Hal tersebut dikarenakan oleh tulang durinya yang banyak. Untuk alasan kenapa ia dijadikan sebagai ikan hias karena penampilannya yang menawan.

Jenis ikan ini mengalami ancaman kepunahan karena perburuan, dan perubahan habitat. Sehingga untuk melestarikannya, ia dimasukkan sebagai salah satu satwa dilindungi secara Penuh. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Jenis Ikan Dilindungi. Status ikan pasa sebagai ikan air tawar yang dilindungi juga terdapat pada Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan berdasarkan P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Dan ikan pasa pun menjadi salah satu hewan konservasi di beberapa Taman Nasional di Kalimantan dan Sumatera.
Tubuh ikan pasa dapat tumbuh hingga mempunyai panjang sekitar 28,3 cm. Ikan cawing hidung ini memiliki kepala tubuh memanjang. Kepala dari ikan ini kecil dan simetris. Pada moncongnya terdapat celah horisontal dengan barisan tubus-tubus keras. Tubuhnya ditutupi oleh sisik yang berwarna perak berkilauan. Tubuh dan kepala bagian atas dari ikan ini berwarna kehijauan. Sedangkan untuk tubuh bagian bawah dari ikan pasa berwarna putih perak. Permukaan sirip punggung letaknya sejajar dengan permulaan sirip perut. Sirip terdiri dari jari-jari yang lemah dan juga keras dibagian depan. Srip ekor dari ikan ini becabang dua atau terbagi menjadi dua. Jadi, dari segi penampilan, ikan pasa mirip dengan ikan bandeng.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Ikan Pasa Yang Mulanya Dijadikan Konsumsi Telah Beralih Fungsi Menjadi Ikan Hias“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE). “Ikan Pasa, Dari Ikan Konsumsi Menjadi Ikan Hias”. http://ksdae.menlhk.go.id/info/7592/ikan-pasa,-dari-ikan-konsumsi-menjadi-ikan-hias.html (diakses 23 Oktober 2022).
Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Serang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP RI. “Pasa”. https://kkp.go.id/lpsplserang/artikel/34782-pasa