Ragam Info Tentang Jangrik Gangsir
Gangsir (Tarbinskiellus portentosus atau Brachytrupes portentosus) merupakan spesies jangkrik dari genus Tarbinskiellus, subfamili Gryllinae, famili Gryllidae. Jangkrik gangsir dikenal sebagai spesies jangkrik dengan ukuran tubuh terbesar di dunia. Ukuran tubuh dari jangkrik ini bisa dua kali lebih besar dari jangkrik gelang dan jangkrik kebun. Sebaran alami dari gangsir mulai dari Asia Selatan hingga Asia Tenggara. Dalam Bahasa Inggris, jangkrik gangsir disebut sebagai big head cricket, large brown crikcet, atau short-tail cricket.
Habitat dari gansir cukup bervariasi, mulai dari hutan, area pertanian, perkebunan, pematang sawah, hingga pekarangan rumah. Jangkrik gangsir biasa tinggal di lubang-lubang tanah yang ia gali dengan kedalaman 30 sampai 60 cm di area berumput, tanah di bawah bebatuan, atau juga diantara akar tanaman.
Jangkrik gangsir dianggap sebagai salah satu hama dalam dunia pertanian. Namun karena jumlahnya di Indonesia yang sedikit, ia pun tidak menjadi hama yang begitu mengancam di pertanian. Malahan dengan ukurannya yang besar, jangkrik ini bisa menjadi sumber pangan yang bergizi bagi masyarakat. Mungkin mengkonsumsi jangkrik sebagai pangan bukanlah hal yang familiar di Indonesia layaknya makan belalang. Namun di beberapa Negara di Asia, jangkrik juga bisa dijadikan makanan. Apalagi jika ukurannya lebih besar, pasti lebih terasa kenikmatannya.
Seperti halnya jangkrik pada umumnya, gangsir adalah hewan nocturnal (beraktivitas saat malam hari). Saat malam, ia pun keluar dari sarang untuk mencari makan hingga pasangan. Gangsir yang mengerik atau menghasilkan bunyi mendesir adalah si jantan. Suara kerikan dari jangkrik ini dihasilkan dari gesekan dua sayap keras yang ia miliki. Suara yang dihasilkan jangkrik besar ini lebih nyaring daripada jangkrik lainnya. Apalagi ketika ia mengerik di dalam atau muka lubang sarangnya, resonansi atau gema membuat suara si jangkrik makin nyaring.
Morfologi Dari Jangkrik Gangsir
Jangkrik gangsir mempunyai tubuh berukuran besar dan kekar. Panjang badannya antara 37 – 44 cm. Ia mempunyai kepala besar dan agak membentuk persegi. Di kepalanya terdapat sungut yang panjang seperti kebanyakan jenis jangkrik. Tubuhnya di dominasi warna coklat sampai coklat gelap di sisi atas, dan keputihan di sisi bawah. Gangsir mempunyai 3 pasang kaki dengan kaki ketiga (kaki pelompat) yang kokoh, kekar, dengan duri di sisi belakangnya.
Gangsir jantang mempunyai sayap pelindung yang kasar, bergelombang, kaku, dan dapat menghasilkan suara nyarin ketika keduanya digesekkan. Sedangkan si jangkrik gangsir betina mempunyai sayap depan atau pelindung yang halus, sedikit lemas, dan tidak bisa menghasilkan suara. Perbedaan lain dari jangkrik betina dengan jantan ada pada ovipositor. Dimana si betina mempunyai ovipositor yang panjang dan serupa jarum di belakang abdomen. Sedangkan untuk jantan tidak mempunyai ovipositor. Ukuran tubuh dari gangsir jantan lebih besar daripada betinanya.
Usia dari jangkrik gangsir dapat mencapai 333 hari. Ada 7 tahapan instar pada jangkrik gangsir setelah ia menetas dari telur dan sebelum menjadi dewasa. Gangsir betina dapat menghasilkan 123 butir telur dalam satu kali masa berkembang-biak. Telur akan menetas sekitar 56 hari. Rasio kelamin dari jangkrik jantan dan betina adalah 1 : 1,5.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Gangsir, Spesies Jangkrik Terbesar Di Dunia“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan dan pengamatan penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Gangsir”. https://id.wikipedia.org/wiki/Gangsir (diakses 14 Oktober 2022).
Galeri :