ELANG JAWA, BURUNG KARNIVORA ENDEMIK PULAU JAWA YANG LANGKA

Elang Jawa Yang Langka

Elang Jawa menjadi salah satu burung Endemik asli Indonesia yang terdapat di Pulau Jawa. Burung karnivora ini termasuk dalam salah satu satwa Nasional Indonesia. Dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia tahun 1993 tentang Satwa Dan Bunga Nasional Indonesia, elang Jawa menyandang nama sebagai satwa langka. Sebagai satwa langka yang juga terancam kelestariannya karena perburuan dan hilangnya habitat, elang Jawa pun dilindungi oleh Undang-Undang Negara.

Info Tentang Elang Jawa, Si Burung Karnivora Yang Langka Endemik Pulau Jawa

Elang Jawa Yang Langka
Sumber Gambar : http://ksdae.menlhk.go.id/info/8131/mendokumentasikan-tahapan-perkembangan-elang-jawa.html

Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) merupakan salah satu spesies elang dari marga Nisaetus, suku Accipitridae. Dalam Bahasa Inggris, hewan ini biasa disebut sebagai Javan hawk-eagle. Satwa langka ini adalah spesies burung karnivora endemik Pulau Jawa. Memiliki jambul diatas kepala seperti mahkota, burung ini dikatakan memiliki kemiripan dengan lambang Nasional Negara Indonesia, yaitu Burung Garuda.

Persebaran dari burung Elang Jawa terdapat di Pulau Jawa, mulai dari hutan dataran rendah hingga dataran tinggi (3.000 mdpl). Ia biasa tinggal dan bersarang di pohon-pohon tinggi dan besar. Ia termasuk burung pemangsa atau karnivora, makanannya juga beragam, seperti burung yang ukuran tubuhnya lebih kecil darinya, tupai, kalong, ular, monyet, musang, ayam, punai, walik, bebek, dan lain sebagainya.

Burung elang Jawa sering mengeluarkan suara nyaring dan berulang seperti “hii… hiiiw…” atau iii… iiiwww…”. Bisa juga dengan tempo yang lebih cepat dengan bunyi seperti “kli-kli-kli-kli….”. Elang Jawa yang terbang memiliki kemiripan dengan elang brontok, yaitu sama-sama terlihat berwarna coklat terang. Namun, elang brontok memiliki ukuran tubuh lebih kecil, warna bulu diperut yang lebih gelap, serta tampak lebih cokelat.



Karakteristik Fisik Dari Burung Elang Jawa

Burung elang Jawa tergolong sebagai burung dengan tubuh berukuran sedang hingga besar. Panjang tubuhnya ketika diukur dari paruh sampai ekor sekitar 60-70 cm. Kepala dari burung ini memiliki bulu berwarna cokelat kemerahan. Lalu dibagian atas kepala, terdapat bulu yang berdiri (jambul) berwarna hitam dengan ujung cokelat berjumlah 2-4 bulu yang tingginya hingga 12 cm. Tengkuk berwarna kuning kecokelatan dan sering mengkilap berwarna keemasan saat terkena sinar matahari. Pada bagian punggung dan sayap memiliki bulu berwarna cokelat gelap. Ekornya berwarna kecokelatan dengan garis gelap dan lebar melintang, ujung ekor memiliki warna putih. Dibagian paha hingga tungkai kaki, terdapat warna hitam pucat dengan motif ujung bulu war aputih. Motif ujung bulu berwarna putih juga tersebar mulai dari bulu dibagian leher hingga ke ujung ekor.

Kemudian dibagian iris mata memiliki warna kuning atau kecokelatan, paruh hitam, jari-jari kaki berwarna kuning-kecokelatan, kuku berwarna hitam, dan sera atau daging dipangkal paruh berwarna kekuningan. Burung jantan memiliki tubuh yang lebih ramping dan sedikit lebih kecil daripada si betina. Untuk burung elang Jawa muda mempunyai warna bulu pada kepala, leher, dan sisi bawah tubuh berwarna cokelat seperti kayu manis kering.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Elang Jawa, Burung Karnivora Endemik Pulau Jawa Yang Langka“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Portal Informasi Indonesia. “Kembalinya Satwa Elang Jawa Simbol Garuda”. https://www.indonesia.go.id/kategori/seni/627/kembalinya-satwa-elang-jawa-simbol-garuda (diakses 04 April 2022).

Wikipedia. “Elang Jawa”. https://id.wikipedia.org/wiki/Elang_jawa