DOMBA SAPUDI, RUMPUN DOMBA LOKAL YANG MEMILIKI WILAYAH PERSEBARAN ASLI DI PROVINSI JAWA TIMUR

Rumpun Domba Sapudi

Ada banyak rumpun domba yang diternakkan oleh masyarakat Indonesia, baik itu domba lokal asli, domba impor yang telah beradaptasi dan diternakkan secara turun-temurun, hingga domba impor baru. Domba Sapudi menjadi salah satu rumpun domba lokal Indonesia yang memiliki wilayah sebaran asli di beberapa Kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Meski ditetapkan sebagai salah satu domba lokal Indonesia, domba sapudi bukanlah asli Indonesia. Domba Sapudi di induksi dari wilayah Asia Barat Daya yang dibawa oleh pedagang dari Gujarat pada Abad 18 ke beberapa daerah di Jawa Timur, diantaranya Lamongan, serta Kepulauan Madura.

Mengenal Lebih Jauh Tentang Rumpun Domba Sapudi

Rumpun Domba Sapudi
Sumber Gambar : http://taniku.kulonprogokab.go.id/siganak/domba

Rumpun domba Sapudi menjadi salah satu rumpun domba lokal yang dimiliki oleh Indonesia. Domba Sapudi memiliki wilayah sebaran asli di bebarapa Kabupaten di Jawa Timur, diantaranya Kabupaten-kabupaten di Kepulauan Madura, serta beberapa Kabupaten di daerah tapal Kuda Jawa Timur. Domba ini bukanlah hewan asli Indonesia, ia dibawa oleh pedagang Gujarat pada abad 18 Masehi ke beberapa daerah di Jawa Timur, diantaranya Lamongan, serta Kepulauan Madura. Dan karena telah dibudidayakan secara turun temurun dalam waktu yang lama, keturunan dari domba Sapudi pun telah beradaptasi dengan lingkungan di daerah persebarannya di Indonesia. Domba Sapudi telah ditetapkan sebagai rumpun domba lokal oleh Menteri Pertanian pada tanggal 10 Agustus 2012 dengan penerbitan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2389/Kpts/LB.430/8/2012.



Domba Sapudi mempunyai warna bulu dominan putih pada tubuhnya. Garis muka dari ternak ini agak cembung. Telinga berukuran cukup besar, lebar, dan panjang. Arah telinga ke samping hingga tegak dengan sudut 45-90°. Baik domba jantan maupun betina tidak bertanduk. Garis punggung dari domba ini melengkung serta cekung dibagian tengah, lalu semakin tinggi ketika semakin kebelakang hingga pinggul. Ekor memiliki ukuran yang cukup besar, panjang, tebal atau gemuk, lebar dengan bagian ujung mengecil serta meruncing. Bentuk ekor mulai dari lurus hingga berkelok (sigmoid).

Bobot dari domba Sapudi jantan saat dewasa dapat mencapai 50 Kg, dan untuk si betina hingga 31 kg. Rumpun ternak ini tinggi pundaknya bisa mencapai ±74 cm (jantan) dan ± 60 cm (betina). Panjang badan dari domba jantan hingga sekitar 75 cm dan betina sampai 62 cm. Lingkar dada hingga 90 cm untuk si domba Sapudi jantan dan 75 cm untuk betinanya.

Usia dewasa atau masa puber Domba Sapudi sekitar 8 hingga 10 bulan. Umur beranak pertama dari domba betina antara ± 13-15 bulan. Siklus birahi antara 13-18 hari dengan lama birahi 28-34 jam. Lama masa kehamilan ± 5 bulan dan dapat melahirkan 1-2 ekor anak. Masa birahi kembali dari domba betina setelah beranak antara 49-57 hari. Dengan usia dewasa yang cepat, masa reproduksi yang bisa terjadi sepanjang tahun, kemampuan adaptasi yang baik, serta daya tahan pada penyakit yang cukup baik, domba Sapudi bisa menjadi pilihan untuk anda yang ingin mendirikan usaha ternak domba.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Domba Sapudi, Rumpun Domba Lokal Yang Memiliki Wilayah Persebaran Asli Di Provinsi Jawa Timur”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Direktorat Jenderal Pertanian Dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Domba Sapudi”. http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/content/domba-sapudi (diakses 14 April 2022).

“Penetapan Rumpun Domba Sapudi Sebagai Rumpun Ternak Lokal”. http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Domba%20Sapudi.pdf