Mengenal Tanaman Dewandaru Atau Ceremai Belanda Yang Memiliki Banyak Nilai Manfaat

Dewandaru atau Ceremai Belanda merupakan spesies tanaman perdu tahunan bermarga Eugenia, Suku Myrtaceae yang berasal dari Brazil. Eugenia uniflora adalah nama ilmiah dari tanaman dewandaru. Disebut sebagai cermai belanda, karena buah yang dihasilkan tanaman ini memiliki kemiripan dengan buah Cermai. Tanaman ini juga biasa disebut sebagai asam selong. Tanaman dewandaru ini memiliki mitos tersendiri bagi orang-orang di Indonesia. Terlepas dari mitosnya, tanaman ini juga memiliki banyak nilai manfaat. Buah dan daun dari tanaman ini bisa dijadikan sebagai obat. Daunnya dijadikan sebagai obat untuk diare, dan buahnya memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan bisa dimanfaatkan untuk obat penangkal radikal bebas. Daun muda juga bisa dijadikan minuman dengan cara diseduh dengan air layaknya teh. Tanaman yang langka dan memiliki penampilan cukup menarik, biasa ditanam sebagai tanaman hias sebagai bonsai.
Sebagai tanaman dari wilayah tropis, dewandaru juga dapat tumbuh dengan baik di Indonesia. Ia dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah, hingga ketinggian 300 mdpl. Tanaman yang termasuk golongan pohon perdu ini dapat tumbuh hingga memiliki tinggi 5 meter. Perakaran tanaman adalah akar tunggang dengan kulit berwarna cokelat. Batang tanaman berkayu, dan tumbuh tegak dengan banyak percabangan. Daun tanaman merupakan daun tunggal yang berbentuk oval (bulat telur) hingga lonjong (panjang sampai 5 cm, dan lebar hingga 4 cm) dengan letak sejajar atau berpasangan. Daun tanaman ini memiliki tangkai pendek. Warna daun muda merah tua, sedangkan warna daun tua adalah hijau. Karakteristik lainnya dari daun ini adalah permukaan daun halus, tepi daunnya tidak bergerigi (rata), dan pertulangan menyirip.
Bunga dari tanaman dewandaru berukuran kecil, mahkota berwarna kuning susu, berbentuk terompet dengan bagian ujung yang lebar dan terbagi menjadi empat petal. Perbungaan tanaman muncul dari ketiak daun. Bunga memiliki banyak benangsari dengan tangkai berwarna putih dan kepala berwarna kekuningan. Benangsari mengelilingi putik bunga yang berwarna seragam. Buah muda ceremai belanda berwarna hijau, ketika bertambah usianya maka akan berubah menjadi kuning, merah, hingga merah tua kehitaman dengan. Buah berbentuk membulat dengan permukaan bergelombang serta memiliki tangkai panjang. Buah yang dapat dikonsumsi dagingnya secara langsung saat telah matang ini memiliki perpaduan rasa asam dan manis. Di dalam buah yang kecil ini terdapat biji keras berwarna cokelat yang biasanya akan dibuang saat dikonsumsi.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Dewandaru Atau Ceremai Belanda Dan Beragam Manfaatnya“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. “Dewandaru Lawan Radikal Bebas”. https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/dewandaru-lawan-radikal-bebas-dewandaru-lawan-radikal-bebas (diakses 26 Maret 2022).
Taman Marga Satwa Ragunan. “Asam Selong”. https://ragunanzoo.jakarta.go.id/satwa-ragunan/flora/asam-selong/
Wikipedia. “Ceremai Belanda”. https://id.wikipedia.org/wiki/Ceremai_belanda