Cicak atau cecak terbang menjadi salah satu spesies reptil yang unik dari familia Agamidae yang mempunyai habitat di pepohonan. Hewan dari kelas reptil ini mempunyai kemampuan unik, yaitu dapat meluncur atau terbang di udara. Kemampuan terbang dari cicak terbang ini didukung dengan morfologi tubuhnya. Dimana terdapat selaput lebar antara kaki depan dan belakang yang berguna untuk menahannya tidak jatuh ke bawah oleh gravitasi. Untuk mengenal lebih jauh tentang cicak terbang, baca saja artikel dibawah.
Info Tentang Cicak Terbang, Reptil Dengan Habitat Di Pepohonan Yang Mempunyai Kemampuan Unik
Cicak atau cecak terbang merupakan kelompok hewan kelas reptil bertubuh kecil dari genus Draco, familia Agamidae yang mempunyai habitat dan tinggal di pepohonan. Sampai saat ini, terdapat sekitar 39 spesies dari cekibar atau cicak terbang. Draco volans, Draco iskandari, dan Draco timorensis menjadi salah satu spesies dari cekibar yang ada di Indonesia dan sering dijumpai oleh orang-orang. Terdapat banyak sebutan dari hewan-hewan ini di Indonesia, diantaranya: klarap, cekibar, kadal terbang, cicak bersayap, bengkarung bersayap, naga terbang, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam Bahasa Inggris, terdapat dua sebutan dari hewan-hewan reptil ini, yaitu flying lizard dan flying dragon.
Cicak terbang, kini jumlahnya sudah tidak seperti dulu dan sulit ditemui. Dulu, pohon kelapa menjadi salah satu habitat yang disukai oleh cecak terbang. Hal ini mungkin karena populasi dari pohon yang banyak berkurang dan juga makanan dari si reptil ini yang sudah jarang. Cicak terbang adalah hewan pemakan serangga (insectivora). Habitat dari hewan ini adalah pepohonan. Ia juga jarang turun ke tanah untuk mencari makan atau aktivitas lainnya. Sarang dari hewan ini juga terdapat di pohon. Ia seperti jenis kadal lainnya, dimana berkembang biak dengan bertelur. Dan telurnya biasanya ada diantara sela pelepah tanaman palm, lubang pohon, bekas sarang burung, dll.
Morfologi Dari Cicak Terbang
Reptil-reptil dari marga Draco mempunyai selaput lebar atau layar yang tipis terbentang dari belakang ketiak kaki bagian depan hingga depan kaki belakangnya. Selaput ini dapat ia rentangkan untuk meluncur di udara secara diagonal ketika berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya. Aktivitas ini pun membuat si cekibar tidak jatuh secara vertikal ke bawah karena gaya gravitasi. Tujuan ia meluncur di udara serta berpindah ke pohon lain cukup beragam, ada yang untuk berburu di udara atau dipohon lain, menghindari pemangsa, mencari pasangan, hingga kembali ke sarangnya.
Panjang tubuh dari cicak terbang kurang dari 25 cm, dan perawakan tubuhnya juga tergolong kecil. Ekor dari cicak terbang kecil dan panjang. Untuk panjangnya sendiri bisa dua kali panjang tubuhnya. Sebagai jenis kadal pohon, cekibar juga dibekali kuku tajam dan kuat yang membantunya berjalan atau bahkan berlari di batang pohon. Tubuh bagian atas serta sayap dari cekibar mempunyai warna kombinasi antara abu-abu dengan motih hitam, atau cokelat dengan motif hitam. Ada pula sedikit warna kuning pada bagian sayap atau layar si cicak terbang. Warna tubuh bagian atas ini membuat ia tersamarkan dengan warna kulit pohon.
Sedangkan kulit tubuh bagian bawah kebanyakan berwarna tunggal, seperti abu-abu, putih, putih kekuningan, dll. Pada cicak terbang jantan dan betina juga terdapat perbedaan morfologis fisik yang khas. Dimana si cicak terbang jantan mempunyai kulit tipis seperti selaput dengan warna kuning yang bisa dikembangkan hingga menjadi lebar. Pengembangan selaput pada tenggorokan cicak terbang ini bertujuan untuk menakuti pemangsa atau pejantan lain, dan juga untuk menarik perhatian dari si cicak terbang betina.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Parijata, Si Buah Langka Yang Kaya Gizi”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Agamidae”. https://id.wikipedia.org/wiki/Agamidae (diakses 14 Juli 2022).
“Cecak Terbang”. https://id.wikipedia.org/wiki/Cecak_terbang
“Cekibar”. https://id.wikipedia.org/wiki/Cekibar