CERMAI, TANAMAN DENGAN BUAH RASA ASAM YANG KINI SUDAH LANGKA

Tanaman Cermai Kini Sudah Langka

Cermai atau ceremai termasuk salah satu tanaman berbuah yang kini sudah langka di Indonesia. Padahal ia memberi banyak manfaat bagi manusia. Tanaman ini dapat menjadi sumber pangan bagi manusia, kulit batang yang bisa dijadikan penyamak untuk kulit hewan, hingga dimanfaatkan sebagai obat.

Mengenal Tanaman Cermai Yang Kini Sudah Langka, Meski Memiliki Banyak Manfaat

Tanaman Cermai Kini Sudah Langka
Sumber Gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Cermai

Ceremai atau cermai (Phyllanthus acidus) adalah spesies tanaman perdu dari dari suku Phyllanthaceae. Tanaman ini dapat tumbuh di wilayah tropis dan juga subtropis. Ia termasuk tanaman yang suka dengan lokasi yang agak lembab. Cermai dapat tumbuh di dataran rendah, hingga dataran tinggi ± 1.000 mdpl. Diperkirakan, ia berasal dari wilayah Madagaskar di Afrika. Tetapi dengan sifat tanaman yang kuat serta dapat tumbuh di iklim tropis serta subtropis menjadikan ia tersebar di banyak Negara di Dunia, mulai dari Benua Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Tengah, Kepulauan di Samudera Pasifik, serta Kepulauan di Samudera Hindia (Mauritius, Reunion, dan Rodrigues). Pohon ini menghasilkan buah yang dikenal memiliki rasa yang begitu asam, bahkan saat telah ranum dengan warnanya kuning dan blok sedikit merahnya.

Tanaman cermai kini menjadi salah satu tanaman yang sudah langka di Indonesia, padahal untuk perbanyakannya bisa lewat biji dan juga secara generatif lewat pencangkokan batang tanaman. Tanaman ceremai juga memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Buahnya yang berdaging serta dikenal dengan rasa asam dapat dikonsumsi secara langsung, direbus untuk dibuat manisan, serta dirujak. Untuk daun mudanya, bisa dijadikan sebagai sayur atau lalapan.

Selain bermanfaat sebagai sumber pangan, ada pula bagian tanaman ini yang berkhasiat sebagai obat dari beberapa penyakit. Daun tanaman ini selain bisa dimakan juga bisa dijadikan sebagai obat untuk batuk berdahak, mual, sembelit, kanker, sariawan, hingga untuk diet. Lalu untuk akarnya, bisa dijadikan sebagai obat asma dan penyakit kulit. Kulit dari batang atau akar tanaman ini juga bisa dijadikan sebagai penyamak kulit binatang. Kemudian untuk kayunya, bisa dimanfaatkan sebagai kayu bakar, hingga material pembuat perkakas rumah tangga.



Pemerian Atau Morfologi Dari Tanaman Cermai

Sekilas, tanaman ini memiliki batang dan daun yang mirip dengan tanaman belimbing wuluh. Tanaman cermai termasuk dalam kategori tanaman kecil atau biasa disebut perdu. Meski begitu, tanaman ini dapat tumbuh hingga memiliki tinggi 9 meter. Ia memiliki batang bundar (silindris) yang tegak dengan banyak percabangan. Percabangan juga terdapat pada bagian batang rendahnya. Bagian dalam batang tanaman solid. Pepagan (kulit batang) ceremai tebal, dengan permukaan agak kasar, berwarna abu-abu hingga cokelat-kehitaman.

Daun tanaman merupakan daun majemuk yang menempel pada sebuah tangkai atau tandan. Letak dari daun tanaman berpasangan, dan satu lembar pada bagian ujung. Bentuk daun tanaman bulat telur atau oval dengan ujung meruncing. Tangkai daun pendek, memiliki pertulangan yang tidak terlihat jelas. Untuk alur daunnya adalah menyirip. Warna dari daun tanaman ceremai adalah hijau (hijau terang saat berada dilokasi yang terkena matahari langsung, dan hijau gelap ketika lokasinya tidak disinari matahari langsung. Namun ketika tidak mendapat sinar matahari secara langsung, jumlah buah akan lebih sedikit, bahkan juga tidak berbuah.

Perbungaan tanaman ini termasuk bunga majemuk yang tersusun dalam malai yang memanjang dan mengarah ke bawah. Bunga memiliki ukuran kecil, mahkota dengan jumlah 4 yang berwarna merah, dan dalam satu tanaman bisa terdapat dua jenis bunga (berkelamin tunggal dan ganda).

Buah ceremai berupa buah batu, berbentuk membulat pipih dengan 6-8 rusuk, bertangkai pendek, saat muda berwarna hijau terang dan ketika tua berwarna kuning terang hingga memiliki bercak kemerahan. Buah memiliki daging tebal berwarna putih dan agak bening yang berair dan memiliki rasa asam. Daging buah inilah yang nantinya dimakan. Dalam satu buah terdapat 4-6 biji, masing-masing biji berbentuk bulat pipih dan berwarna cokelat muda pada buah matangnya.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Cermai, Tanaman Dengan Buah Rasa Asam Yang Kini Sudah Langka. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Balai Penelitian Tanaman Rempah Dan Obat, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Ceremai”. https://balittro.litbang.pertanian.go.id/?page_id=4882 (diakses 19 Maret 2022).

Keanekaragaman Hayati, Daerah Istimewa Yogyakarta. “Pohon Ciremai”. http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/pohon-ceremai

Wikipedia. “Cermai”. https://id.wikipedia.org/wiki/Cermai