Burung pipit merupakan sebutan umum yang digunakan oleh masyarakat untuk kelompok burung pemakan biji-bijian yang tersebar di wilayah tropis dunia lama hingga Australia. Burung dengan ciri khas paruh tebal dan kuat ini juga biasa disebut dengan burung finch. Mereka berada dalam satu famili atau suku burung, yaitu famili Estrildidae. Pada suku burung pipit, terdapat banyak genus yang dikenal di Indonesia, seperti gelatik, pipit bondol, burung gereja, dan masih banyak lagi yang lainnya. Burung pipit bondol menjadi salah satu genus burung yang dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh si burung pipit bondol yang menjadi salah satu hama utama dalam pertanian padi di Indonesia, yaitu dengan memakan biji-biji padi muda. Burung pipit bondol (Lonchura) mempunyai populasi yang melimpah, bahkan karena si predator dari burung-burung ini begitu sedikit, populasinya bisa dikatakan membludak.
Info Tentang Burung Pipit Bondol
Pipit atau emprit bondol adalah sebutan untuk kelompok burung dari marga Lonchura, suku Estrildidae. Burung-burung dari marga ini mempunyai sebaran yang begitu luas, yaitu di wilayah tropis Asia dan Afrika. Mereka dikenal sebagai burung yang menyukai suhu udara hangat. Namun, sebagian kecil pipit bondol juga hidup di wilayah yang sedikit dingin. Dalam Bahasa Inggris, burung-burung pipit bondol biasa disebut munia atau minia. Di Indonesia, pipit bondol mempunyai populasi yang begitu melimpah. Burung pipit bondol termasuk sebagai burung koloni. Ketika mencari makan, mereka sering bergerombol dalam jumlah besar (hingga ratusan).
Terdapat banyak spesies pipit bondol di Indonesia, diantaranya: Lonchura atricapilla (bondol cokelat), Lonchura bicolor (bondol dwi warna), Lonchura castaneothorax (bondol dada cokelat), Lonchura ferruginosa (bondol oto hitam), Lonchura fuscans (bondol Kalimantan), Lonchura grandis (bondol paruh besar), Lonchura maja (bondol atau emprit haji), Lonchura malacca (bondol rawa), Lonchura punctulata (bondol peking), Lonchura leucogastroides (bondol Jawa), Lonchura striata (bondol tungir putih), dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sarang-sarang mereka beda di rumput, semak belukar, pohon dengan ketinggian rendah hingga tinggi, hingga di atap rumah. Anyaman sarang dibuat dari rerumputan, daun, ranting, sampah plastik, kertas, dll. Bentuk dari sarang burung-burung ini adalah setengah bola. Saat membangun sarang, burung jantan dan betina bekerja sama. Begitu pula ketika anak-anaknya sudah menetas, mereka secara bergantian menjaga anak-anaknya serta mencari makan. Makanan dari burung-burung ini umumnya adalah biji-bijian kecil. Namun, adapula sebagian spesies burung bondol yang memakan sejenis alga. Dalam sekali masa reproduksi, induk betina dari pipit bondol dapat menghasilkan hingga 10 butir telur. Namun, jumlah umumnya hanya 4/5 butir telur. Telur burung ini berwarna putih hingga putih kecokelatan.
Pipit bondol mempunyai tubuh yang tergolong kecil, beratnya kurang dari 250 gram dan panjang tubuh (paruh sampai ekor) antara 10-12 cm. Bentuk tubuh marga burung bondol hampir serupa. Untuk warna bulunya, tiap spesies bisa berbeda jauh, dan ada juga yang mirip. Morfologi warna bulu dari pipit bondol jantan bisa sama, namun bisa juga berbeda. Dari segi fisik, pipit bondol mempunyai paruh yang khas famili Estrildidae dan cukup mudah dikenali. Dari rasio kepalanya, ukuran paruh burung ini tergolong besar. Paruh juga tebal dan kuat, sehingga bisa digunakan untuk menghancurkan biji-bijian.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Burung Pipit Bondol, Salah Satu Hama Utama Dalam Pertanian Padi Di Indonesia”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Bondol”. https://id.wikipedia.org/wiki/Bondol (diakses 19 Juli 2022).
“Pipit”. https://id.wikipedia.org/wiki/Pipit