BURUNG KENARI, SI BURUNG KICAU BERTUBUH KECIL YANG BANYAK DIPELIHARA DAN DIBUDIDAYAKAN OLEH MASYARAKAT

Burung Kenari Banyak Dipelihara

Burung kenari menjadi salah satu spesies burung dari suku finch yang banyak familiar dan banyak dipelihara oleh manusia. Burung ini dipelihara sebagai burung kicau, sekaligus juga sebagai burung hias. Kontes dari burung kenari juga memiliki dua kategori, yaitu kontes kicau dan yang satunya lagi adalah kontes kecantikan atau keelokan dari fisik si burung. Meski bukan spesies burung asli Indonesia, namun burung kenari kini juga telah dapat dibudidayakan di Negara kita. Karena jumlahnya yang banyak, burung kenari pun telah memiliki harga yang relatif terjangkau dibandingkan dengan awal kehadirannya dahulu.

Tentang Burung Kenari, Salah Satu Spesies Dari Burung Finch Banyak Dipelihara Oleh Manusia

Burung Kenari Banyak Dipelihara

Burung kenari (Canary) merupakan burung kicau bertubuh kecil yang termasuk dalam suku burung Finch. Dalam istilah ilmiah, nama dari burung ini adalah Serinus canaria. Burung ini pertama kali ditemukan di Pulau Canary pada abad ke 15 Masehi oleh pelaut asal Perancis bernama Jean de Berthan Cout. Burung ini berasal dari wilayah Kepulauan Macaronesia, yaitu Pulau Canary, Azores, serta Madeira. Secara etimologi, nama Canary dari burung ini diambil dari nama Pulau tempat ia pertama kali ditemukan, yaitu Pulau Canary yang dalam Bahasa Spanyol disebut Insula Canaria. Kata Canary sendiri memiliki arti Anjing, hal ini karena di Pulau tersebut banyak terdapat anjing liar.

Peternakan dari burung kenari pertama kali dilakukan di Eropa pada abad ke 17 Masehi oleh pelaut Spanyol. Memiliki penampilan fisik yang begitu menarik serta suara kicaunya yang merdu membuat burung ini memiliki harga yang mahal. Mereka pun dijadikan sebagai burung peliharaan di Istana Kerajaan Spanyol dan Inggris. Paa biarawan juga mulai membudidayakan burung ini dan menjual si burung jantan saja untuk menjaga harga burung tetap tinggi. Tidak hanya sebagai burung hias, pada abad ke 18 hingga 20, di Inggris Raya, Amerika Serikat, serta Kanana, burung kenari bersama dengan beberapa jenis burung finch lainnya digunakan untuk mendeteksi gas karbon monoksida di tambang. Namun sekarang praktik ini telah ditinggalkan.

Penentu harga dari burung kenari berdasarkan pada keunikan dan proporsional fisiknya, serta dari suara kicaunya. Ketika memiliki dua factor tersebut, maka harga dari burung kenari bisa begitu mahal dan bisa menyentuh angka puluhan juta Rupiah. Walau memiliki ukuran tubuh yang kecil, burung kenari dapat hidup hingga 15 tahun, dan ini termasuk umur yang panjang untuk jenis unggas.




Sebagai spesies burung dari suku finch, burung kenari dibekali dengan paruh kuat yang dapat menghancurkan serta mengupas kulit biji-bijian yang keras. Selain memakan biji-bijian, burung kenari juga dapat memakan buah, dan daun-daunan. Serangga, hingga telur rebus juga biasa diberikan sebagai pakan burung kenari, namun untuk kenari hasil budidaya atau domestikasi. Kenari juga memiliki ekor yang ramping dan panjang.

Fisik dari kenari betina umumnya lebih besar dan juga gempal dibandingkan dengan kenari jantan. Ada juga dimorfikasi dari kenari betina yang memiliki bulu berwarna lebih kusam dibandingkan dengan kenari jantan. Untuk mengetahui kepastian dari jenis kelamin burung kenari, biasanya dilihat dari kloaka (lubang multifungsi dibawah ekor, sebagai anus dan juga tempat kelamin si burung) si burung. Burung kenari jantan memiliki kloaka yang lebih panjang dibandingkan si betina.

Terdapat tiga pengelompokan burung kenari, yaitu dari warna, ras (tipe), dan nyanyian. Untuk kelompok kenari warna, beberapa contohnya adalah ivory, ino, eumo, bronze, mosaic, onyx, brown, dan masih banyak lagi yang lainnya. Lalu untuk kelompok ras atau tipe dari burung kenari, beberapa contohnya adalah Australian Plainhead, berner, border, fife, gloster, yorkshire, dll. Dan untuk pengelompokan burung kenari yang terakhir adalah berdasarkan pada kicaunya, contohnya adalah Spanish timbrado, German roller, waterslager (malinois), American singer, Russian singer, Persian singer, dsb.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Burung Kenari, Si Burung Kicau Bertubuh Kecil Yang Banyak Dipelihara Dan Dibudidayakan Oleh Masyarakat”. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Akrom, Afif Muhammad dkk. 2020. “Penentuan Jenis Kelamin Burung Kenari (Serinus canaria) Berdasarkan Gen Chromodomain Helicase DNA-Binding 1 (CHD1)”. E Jurnal Badan Pengkajian Dan Teknologi. https://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JBBI/article/view/3178/pdf (diakses 15 Maret 2022).

Wikipedia. “Burung Kenari”. https://id.wikipedia.org/wiki/Burung_kenari

  “Domestic Canary”. https://en.wikipedia.org/wiki/Domestic_canary