Tanaman cocor bebek menjadi salah satu jenis tanaman yang sering dijadikan sebagai tanaman hias. Cara menanam serta perwatan yang mudah dengan tampilan tumbuhan yang menawan sudah menjadi alasan yang cukup untuk dia dijadikan sebagai tanaman hias. Tanaman cocor bebek tidak hanya bisa dijadikan sebagai penghias pekarangan atau taman, ia juga dimanfaatkan sebagai sebagai obat untuk luka dan juga beberapa penyakit.
Mengenal Tanaman Cocor Bebek Yang Bisa Dimanfaatkan Sebagai Tanaman Hias Dan Juga Obat
Tanaman cocor bebek merupakan spesies tanaman anggota marga Kalanchoe, dari suku Crassulaceae. Nama ilmiah dari tanaman cocor bebek adalah Kalanchoe pinnata. Tidak diketahui secara jelas asal-usul dari tanaman ini. Dan ia telah tersebar dibanyak Negara tropis di Asia, Australia, Afrika, Makaronesia, Maskarenes, Melanesia, Polinesia, dan Kepulauan Pasifik.
Tumbuhan yang satu ini dikenal lewat perannya sebagai tanaman hias. Tanaman ini tidak begitu tahan terhadap genangan air. Perkembang-biakan atau reproduksi dari tanaman ini bisa secara generatif lewat anakan tanaman, atau bisa juga secara vegetatif dengan stek daun. Daun dari tanaman ini dapat memunculkan tunas atau adventif. Jadi ketika masih menempel pada batang tanaman, daun juga telah memiliki tunas. Tampilan tanaman, serta perawatan yang mudah membuat tanaman cocor bebek begitu populer ditanam untuk kebutuhan mempercantik taman atau pekarangan (tanaman hias). Selain sebagai tanaman hias, tersimpan manfaat lain dari cocor bebek, yaitu sebagai obat luka serta beberapa jenis penyakit.
Daun menjadi bagian tanaman ini yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan. Ia bisa digunakan untuk obat sakit demam, sakit kepala, sakit dada, hingga haid tidak teratur. Tidak hanya sebagai obat tubuh bagian dalam, daun cocor bebek juga bisa dimanfaatkan untuk obat tubuh bagian luar, diantaranya untuk obat bisul, luka ringan, dan penyakit kulit lainnya. Dalam daun cocor bebek terdapat banyak zat yang membuatnya dapat dijadikan sebagai obat. Zat yang terkandung didalamnya antaral lain : asam malat, asam formiat, damar, kalsium oksalat, tanin serta zat lendir.
Karakteristik Tanaman Cocor Bebek
Tanaman cocor bebek memiliki daun tunggal dengan berseling. Daun berbentuk bulat telur (oval) hingga lonjong, tebal, tepi daun bergerigi lebar, warna hijau tua dengan tepi ungu dan ada juga yang hijau pucat, permukaan halus, bagian dalam berair dan berlenderi, serta memiliki tangkai panjang. Tangkai daun ada yang berwarna ungu, dan ada juga yang berwarna hijau tergantung varietasnya.
Batang tanaman umumnya tegak, beruas, berbentuk bundar memanjang (silindris), bagian dalam tidak berlubang. Tinggi dari tanaman dapat melebihi satu meter. Warna batang cocor bebek ada yang hijau dan ada yang ungu, tergantung dengan rumpunnya. Untuk perakarannya, tanaman ini memiliki akar tunggang.
Tumbuhan ini mempunyai bunga yang cukup menarik dari segi penampilan. Bunga majemuk yang terdapat pada tangkai utama yang banyak bercabang ini memiliki bentuk seperti tabung. Bunga cocor bebek tidak memiliki kelopak, ujungnya mengarah ke bawah, serta tangkai yang panjang. Warna mahkota bunga ini juga menawan, ada yang didominasi warna merah dengan garis kuning-kehijauan dan bagian ujung memiliki blok berwarna kuning-kehijauan. Ada yang memiliki mahkota berwarna ungu dan semakin tergradasi menjadi warna putih dibagian bawah. Pada ujung mahkota, terdapat bagian seperti lidah bercabang (seperti lidah kadal atau ular) yang menjulur keluar berwarna merah tua. Dari bunga ini, kemudian muncul buah berukuran kecil berbentuk kotak.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Tanaman Cocor Bebek Juga Bisa Dimanfaatkan Sebagai Obat“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
JP Farm, SUDIS KOMINFOTIK Jakarta Pusat. “Cocor Bebek”. https://pusat.jakarta.go.id/jpfarm/35 (diakses 17 Maret 2022).
Wikipedia. “Cocor Bebek”. https://id.wikipedia.org/wiki/Cocor_bebek
