Deskripsi Tentang Tanaman Bambu Apus
Bambu tali atau apus (Gigantochloa apus) adalah spesies tanaman bambu anggota genus Gigantochloa, famili Bambuseae yang dikenal masyarakat karena mempunyai sifat lentur dan kuat yang kemudian biasa dimanfaatkan sebagai tali. Diperkirakan, tanaman ini berasal dari wilayah Burma (Tenasserim) dan Thailand bagian Selatan. Spesies tanaman bambu ini tersebar di wilayah Asia tropis, termasuk juga di Indonesia. Saat ini, bambu tali telah menyebar hingga ke Amerika Tengan dan selatan, lalu juga Afrika bagian selatan dan timur. Terdapat banyak sebutan dari tanaman bambu tali diberbagai Bahasa Daerah di Indonesia, diantaranya: awi tali (Sunda), pring apus atau pling tali (Jawa), Perrèng talè (Madura), tiying tali atau tiying tlantan (Bali), dan masih banyak lagi yang lainnya. String bamboo menjadi nama dari bambu apus dalam Bahasa Inggris.
Tanaman bambu tali dapat hidup di kawasan dataran rendah hingga dataran tinggi 1.500 mdpl. Area yang lembab menjadi tempat yang disukainya. Ia bisa hidup di lahan yang terkena sinar matahari langsung atau juga sedikit teduh. Tanah liat atau berpasir menjadi jenis tanah yang bagus untuk bambu apus. Ketika ia tumbuh di area yang lembab dan teduh, buluh bambu bisa berukuran besar. Dan sebaliknya, ketika ditanam pada area yang panas, buluh bisa berukuran kecil.
Bagi masyarakat di Indonesia, tanaman bambu apus menjadi salah satu jenis bambu yang banyak pemanfaatannya. Batang bambu yang mempunyai sifat lentur, kuat, dan mudah dibentuk membuatnya banyak dijadikan sebagai tali serta bahan baku permbuatan perkakas rumah tangga seperti keranjang, bakul, tampah, furniture, alat musik, perangkap ikan (bubu) dan masih banyak lagi yang lainnya. Bambu apus juga masih bisa dijadikan sebagai tiang rumah, anyaman dinding (bilik), multipleks, atap, tiang penopang sementara untuk cor beton sebagaimana jenis bambu berbatang besar lainnya.
Rebung dari bambu apus bisa dijadikan sebagai pangan karena berasa pahit, namun setelah direndam selama 3-4 hari dalam air atau lumpur untuk menghilangkan rasa pahit. Namun karena merepotkan dalam hal pengolahannya, rebung dari bambu apus pun jarang diolah menjadi makanan. Selain batang, akar dan buluh bambu tali yang telah di ekstraksi memiliki kandungan asam lemak baik dan jenuh seperti asam palmitat, asam stearat, asam oleat, dll. Ekstrak daun dari tanaman bambu tali juga bisa menjadi penghambat aktivitas bakteri Escherichia coli yang biasa menyebabkan diare.
Karakteristik Tanaman Bambu Apus
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Bambu Tali Atau Apus Serta Pemanfaatannya“. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Wikipedia. “Bambu Tali”. https://id.wikipedia.org/wiki/Bambu_tali (diakses 03 Oktober 2022).