AYO MENGENAL PASAK ATAU SATEK, PAKU DARI BAHAN BAMBU ATAU KAYU KERAS

Tentang Pasak Atau Satek Yang Menjadi Paku Alami Bangunan Atau Furniture Dari Kayu Zaman Dahulu

Bangunan serta furniture dengan material kayu sudah menjadi hal yang lumrah ketika membutuhkan paku untuk menyambung, menempelkan serta mengunci sambungan agar tidak bergerak ataupun copot. Saat ini paku yang banyak digunakan adalah paku dari besi, baja, kuningan dan bahan metal lainnya. Namun, tahukah anda bahwa terdapat pula paku yang dibuat dari batang tanaman bambu atau kayu. Mengenal pasak atau satek cukuplah mudah, ia biasa berada pada sudut konstruksi furniture atau bangunan dari kayu. Pasak menjadi nama dari paku yang dibuat dari bahan bambu maupun kayu. Orang Jawa juga sering menyebut benda yang satu ini dengan nama satek. Bahan yang baik digunakan untuk membuat pasak adalah kayu atau bambu yang sudah tua, dan kalau kayu juga harus jenis kayu keras, contohnya kayu jati, dan dan kayu ulin. Karenanya lebih seringnya tukang kayu menggunakan bahan bambu, karena mudah ditemukan dan kalau harus beli juga harganya murah.

Prinsip kerja dari benda ini sama seperti halnya paku, menempelkan dan juga mengunci sambungan agar tidak bergerak dan copot. Akan tetapi dalam penggunaan dari pasak sedikit berbeda dengan paku dari logam. Paku dari logam dapat langsung digunakan dengan cara menancapkannya yaitu dengan memukulnya menggunakan palu logam.



Pasak hanya digunakan pada sudut konstruksi baik sudut vertikal dengan horisontal atau yang keduanya horisontal, maupun horisontal dengan diagonal. Bentuk dari benda ini seperti paku namun tidak memiliki kepala atau payung yang menonjol seperti paku biasa. Bentuk pasak berupa bambu atau kayu yang telah dibelah berdiameter kecil pada ujungnya lalu membesar sampai kebagian pangkal atau kelapanya. Ujung pasak diruncingkan pada bagian bawah atau matanya sesuai kebutuhan dan dengan sisi yang dibentuk bulat.

Kemudian setelah didapatkan bentuk dan ukuran atau besar kecilnya diameter ujung yang di inginkan, maka paku dari kayu ini siap digunakan. Penggunaan pasak ini pun berbeda dari paku logam. Untuk pasak, sebelum menggunakannya, dua bilah kayu yang akan disambukan diberi lubang dahulu. Setelah itu ujung pasak dimasukkan ke lubang yang telah dipersiapkan, kemudian kepala pasak dipukul dengan palu hingga ke sisi lain kayu. Setelah pasak sudah tidak dapat masuk lebih dalam pada lubang karena sesak, maka selanjutnya adalah memotong pasak tersebut pada kedua sisinya. Untuk konstruksi rumah, pasak kadang kala juga dibiarkan panjang dan tidak dipotong.

Demikian informasi singkat tentang Ayo Mengenal Pasak Atau Satek, Paku Dari Bahan Bambu Atau Kayu Keras. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih!