Ayam menjadi salah satu jenis unggas yang sangat dikenal oleh manusia. Hewan yang satu ini biasa dipelihara untuk tujuan sumber pangan manusia, atau juga sebagai hewan hias. Sebagai sumber ternak untuk sumber pangan bagi manusia, ayam dimanfaatkan daging serta telurnya. Ada banyak ras atau rumpun ayam ternak yang ada di Indonesia, salah satunya adalah Rumpun Ayam Nunukan yang berasal dari Wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Mari mengenal lebih jauh tentang rumpun ayam Nunukan dengan membaca tulisan dibawah ini!.
Ragam Info Tentang Rumpun Ternak Ayam Nunukan

Ayam Nunukan adalah rumpun ayam ternak lokal Indonesia yang memiliki sebaran geografis di beberapa Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, diantaranya : Tarakan, Nunukan, Samarinda, serta Penajam Paser Utara. Asal muasal dari ras ayam ini adalah ayam yang berasal dari Tiongkok, dimana di bawa pedagang dari Tiongkok selatan lalu masuk ke Indonesia melalui Tawao, Malaysia baru kemudian masuk ke Tarakan, Kalimantan Timur.
Ayam ini telah ditetapkan sebagai rumpun ayam lokal Indonesia dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pertanian Indonesia Nomor 2848/Kpts/LB.430/8/2012 pada tanggal 10 Agustus 2012. Sebagai rumpun ternak yang telah dipelihara serta dibudidayakan secara turun temurun di Indonesia, ayam Nunukan pun telah beradaptasi dengan baik pada lingkungan tempat ia tinggal. Ayam nunukan juga dapat dibudidayakan dengan dua fungsi, yaitu sebagai ayam pedaging dan juga ayam petelur.
Ayam Nunukan termasuk rumpun ayam dengan bobot tubuh yang berat. Saat dewasa, ayam ini bisa memiliki berat lebih dari 4 kg. Dalam satu tahun, ayam Nunukan dapat bertelur hingga 182 butir, dan berat telurnya sendiri bisa mencapai 47,7 gram. Ayam Nunukan mencapai usia dewasa atau puber saat berusia sekitar 245 hari. Lalu untuk usia bertelur pertama bagi si betina saat berusia sekitar 153 hari. Ayam Nunukan yang sudah dewasa mengkonsumsi pakan ± 90 gram per hari.
Variasi dari warna bulu ayam Nunukan pada bagian punggung ada tiga, yaitu hitam, abu-abu, dan cokelat tua. Untuk bagian berwarna cokelat muda hingga cokelat tua. Warna Cokelat muda hingga gelap juga terdapat di sebagian besar bulu pada tubuh si ayam. Kepala dari ayam ini berbentuk oval, jengger panjang bergerigi dengan warna merah, dan paruh lancip berwarna kuning kecokelatan. Ayam Nunukan jantan memiliki tubuh tegap dan lebih besar dari pada si betina. Keunikan pada bulu ekor terlihat pada si ayam jantan, dimana hanya memiliki bulu ekor yang pendek dan tidak seperti rumpun ayam jantan pada umumnya. Untuk ayam betina dewasa memiliki perawakan seperti ayam kampung pada umumnya. Dari segi ukuran tubuh, ayam Nunukan betina lebih kecil dari si jantannya.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Ayam Nunukan, Salah Satu Rumpun Ayam Ternak Lokal Indonesia“. Tulisan ini juga berdasarkan pengetahuan, pengamatan, pendapat pribadi penulis dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur. “Sekilas Tentang Ayam Nunukan”. http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=527&Itemid=137 (diakses 19 April 2022).
Direktorat Jenderal Pertanian Dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Ayam Nunukan”. http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/content/ayam-nunukan
“Penetapan Rumpun Ayam Nunukan Sebagai Rumpun Ternak Lokal Indonesia”. http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Ayam%20Nunukan.pdf
Wikipedia. “Ayam Nunukan”. https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_nunukan