Ragam Info Tentang Ayam Hutan Hijau
Ayam hutan hijau (Gallus varius, Shaw 1978) merupakan spesies ayam asli (bukan domestikasi) yang berasal dari genus Gallus, famili Phasianidae. Ia masih berkerabat dengan ayam hutan merah dan merupakan salah satu nenek moyang ayam domestikasi di Indonesia selain ayam hutan merah. Ada banyak sebutan dari ayam ini dalam Bahasa Inggris, diantaranya: green junglefowl, Javan junglefowl, forktail, serta green Javanese junglefowl. Ayam ini adalah satwa endemik Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Habitat yang disukai ayam hutan hijau adalah wilayah tepi hutan, area dalam hutan yang terbuka, padang rumput, area dekat pantai. Spesies ayam ini bisa hidup di wilayah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 3.000 mdpl. Ayam ini biasa mencari makan bersama dengan kelompok kecil, 2-7 ekor ayam. Ia mencari makan saat pagi serta sore hari. Ia tergolong sebagai hewan omnivora. Makanannya berupa serangga, hewan kecil, ikan kecil, katak, kadal, udang, krustasea kecil, biji-bijian, daun, buah, dll. Ketika siang hari dan panas matahari terik, ayam ini biasa berteduh di area rerumputan, bawah semak, atau juga bawah pepohonan besar di hutan. Saat malam tiba, ayam hutan jantan dan betina yang tidak mengasuh anak akan tidur diatas dahan, ranting, pelepah tanaman palem-paleman, ditengah rumpun bambu, atau juga dalam semak. Mereka tidur tidak saling berjauhan.
Spesies ayam hutan jantan dan betina ini mempunyai kemampuan untuk terbang rendah hingga menempuh jarak ratusan meter. Ayam jantan dari spesies ini juga mempunyai suara berkokok yang unik, panjang, dan indah, dimulai dengan suara seperti cek-kreh yang kemudian di ikuti suara cek-ki-kreh… yang panjang dan berkali-kali. Jeda waktu dari berkokoknya si ayam jantan hingga beberapa detik, dan ketika berkokoknya panjang, maka semakin panjang pula jedanya.Untuk ayam betinanya mempunyai suara berkotek mirip ayam kampung, tapi lebih kecil dan nyaring.
Ayam hutan hijau membangun sarangnya diatas tanah yang dilapisi dengan rumput, ranting tanaman, atau daun. Musim berkembang-biak dari ayam ini terjadi sekitar bulan maret hingga juli. Dalam satu kali masa reproduksi, ayam betina bisa menghasilkan 1-4 butir telur yang berwarna putih kemerahan atau putih kekuningan.
Morfologi Dari Ayam Hutan Hijau


Ayam hutan hijau jantan dan betina mempunyai morfologi fisik yang berbeda. Dimana si jantan mempunyai penampilan yang menarik dan cantik. Si ayam jantan mempunyai jengger tinggi, memanjang dari atas paruh hingga ke belakang kepala, berwarna merah dibagian atas dan biru keputihan dibagian pangkal, jengger juga tidak bergerigi. Ayam jantan dari spesies ini juga mempunyai pial yang panjang dan menjuntai ke bawah. Pial berwarna merah, kemudian bagian belakangnya kuning serta seringkali ada sedikit warna biru muda. Pada leher pejantan terdapat bulu berwarna hijau dengan tepian kehitaman, serta ada juga yang berwarna kuning atau kemerahan dibagian ujung bulunya. Bulu pada lehernya tampak seperti sisik ikan. Bulu surai yang panjang dibagian pinggul atas, depan bulu ekor berwarna kuning keemasan dengan tepi hitam, atau satu warna saja, yaitu jingga hingga merah. Untuk bulu sayapnya ada yang berwarna hitam, kehijauan, kuning, atau merah. Di tubuh bawahnya hingga dada berwarna hitam atau hijau kehitaman.
Untuk si betina dari spesies ayam Gallus varius tidak mempunyai bulu berwarna hijau. Ayam betina tidak mempunyai jengger yang panjang dan tinggi, juga tidak mempunyai pial. Bulu ekornya juga seperti jenis ayam yang lainnya, tidak panjang dan berwarna berbeda dengan bulu dominannya. Bulu dominan dari ayam betina spesies ini berwarna kuning hingga kecokelatan dengan bintik hitam atau garis hitam sebagai motif pada tiap bulunya.
Ukuran tubuh dari ayam hutan jantan lebih besar daripada si betinanya. Panjang tubuh dari ayam jantan bisa sampai 60 cm (dari paruh hingga ujung ekor), kemudian untuk si betina sekitar 42 cm saja. Ayam jantan dan betina mempunyai tubuh iris berwarna merah. Untuk paruh dari spesies ayam hutan ini ada yang berwarna merah atau abu-abu keputihan. Untuk kaki berwarna keputihan atau kekuningan, hingga agak kemerahan.
Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Ayam Hutan Hijau, Spesies Ayam Yang Cantik Dan Sulit Ditemui”. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.
Referensi :
Indoagripedia Kementerian Pertanian Republik Indonesia. “Ayam Hutan Hijau”. http://indoagropedia.pertanian.go.id/books/ayam-hutan-hijau (diakses 04 Agustus 2022).
KEHATI (Keanekaragaman Hayati) Daerah Istimewa Yogyakarta. “Ayam Hutan Hijau”. http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/ayam-hutan-hijau
Wikipedia. “Ayam Hutan Hijau”. https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_hutan_hijau