ALASAN RUMPUT TEKI DIHINDARI SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Rumput Teki Dihindari Sebagai Pakan Ternak Ruminansia

Ada begitu banyak tanaman rumput yang dianggap sebagai gulma di area pertanian seperti sawah, kebun, dan juga pekarangan rumah. Rumput teki menjadi salah satu tumbuhan yang dianggap demikian oleh banyak orang. Rumput ini bersifat begitu invasif. Sebab ia dapat berkembang-biak dan tumbuh dengan cepat. Apalagi ia juga memiliki umbi tinggal yang mana jika tanaman hanya dipotong daun dan batangnya saja masih dapat tumbuh kembali. Tanaman rumput teki juga dihindari oleh para peternak serta tidak dijadikan sebagai pakan ternak ruminansia seperti kuda, kambing, sapi, kerbau, domba dan juga kelinci. Hal ini karena rumput teki yang membuat ternak sering mengeluarkan air kencing serta bisa menyebabkan ternak mengalami diare atau mencret. Untuk lebih mengenal tumbuhan rumput teki, silahkan baca di bawah ini!

Info Tentang Rumput Teki Yang Dihindari Untuk Pakan Ternak Ruminansia

Rumput Teki Dihindari Sebagai Pakan Ternak Ruminansia
Sumber Gambar : https://himagro.umy.ac.id/rumput-teki-si-gulma-nakal-dengan-sejuta-manfaat/

Rumput teki atau Cyperus rotundus merupakan jenis rumput yang dianggap sebagai gulma dalam dunia pertanian. Ia tumbuh di area terbuka yang  mendapat sinar matahari langsung. Rumput ini dikenal kuat dan juga mudah untuk tumbuh. Ia mampu beradaptasi dengan lingkungan berair maupun panas yang memiliki air sedikit. Rumput teki berkembang biak lewat tunas yang muncul dari geragih. Ia juga bisa berkembang biak lewat biji yang berukuran begitu kecil dan muncul setelah bunga terpolinasi. Bunga tanaman ini berjumlah banyak dengan banyak percabangan tandan. Kemudian ia memiliki tangkai tegak yang panjang yang mana muncul dari bagian tengah tanaman ketika tanaman sudah tua.

Gulma yang satu ini tidak memiliki batang asli. Ia hanya memiliki daun ramping memanjang layaknya pedang bermata dua yang sampai pada bagian umbi. Bagian ujung daun tanaman ini meruncing. Permukaan daun dari tumbuhan ini halus dan memiliki warna hijau tua. Daun tua tanaman lemas, bagian tengahnya melengkung. Hal ini karena daun tidak dapat menopang beban berat. Pada bagian pangkal daun memiliki warna putih. Bagian tengah dari daun lebih cekung dibandingkan dua sisinya.




Tumbuhan yang satu ini memiliki umbi pada bagian bawah tanamannya. Umbi memiliki kulit berwarna coklat dengan bagian inti berwarna putih dan pera. Pada bagian luar umbi ini terdapat akar tunggang dengan ujungnya yang terdapat akar serabut. Umbi membentuk bulat hingga oval. Dari umbi induk ini akan muncul geragih atau percabangan batang untuk menumbuhkan tunas baru. Umbi pada ujung geragih ini juga terkubur didalam tanah, bisa sampai kedalaman 30 cm. Tanaman ini cukup kuat dan sulit untuk dibasmi. Ketika hanya memotong bagian batang daun daunnya, maka umbi yang masih tertinggal dalam tanah dapat menumbuhkan tunas kembali. Jika dicabut dan umbi tidak kering atau busuk juga bisa bersemi lagi. Lalu untuk rumput teki yang dibunuh dengan herbisida juga bisa tumbuh ketika bagian umbinya tidak busuk.

Rumput ini cukup dihindari oleh para pencari rumput untuk pakan ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, domba, kambing, kuda, kelinci dan lain sebagainya. Hal ini karena daun dari rumput ini dapat menyebabkan ternak banyak mengeluarkan air kencing. Bahkan ternak juga bisa mengalami diare atau mencret dan kembung karena mengkonsumsi rumput teki.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan “Alasan Rumput Teki Dihindari Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Tulisan ini merupakan pemikiran penulis berdasarkan pada pengetahuan, pengamatan, dan juga dari referensi. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan atau Informasi! Terima Kasih.

Referensi :

Wikipedia. “Teki Ladang”. https://id.wikipedia.org/wiki/Teki_ladang (diakses 15 Januari 2022).

  “Geragih”. https://id.wikipedia.org/wiki/Geragih